Tanah Longsor?
Mungkin
kita pernah menyaksikan sendiri kejadian tanah lonsor atau longsor
dan efeknya pada orang yang tertimpa bencana tersebut. Tanah longsor bisa
diartikan sebagai pergerakan tanah atau runtuhnya tanah atau bebatuan dalam
jumlah besar yang umumnya terjadi di daerah terjal dan tidak stabil.
Apa Pemicu
Terjadinya Tanah Longsor?
Umumnya,
timbulnya tanah longsor dipicu oleh hujan lebat. Lereng gunung yang gundul dan
rapuhnya bebatuan dan kondisi tanah yang tidak stabil membuat tanah-tanah ini
tidak mampu menahan air di saat terjadi hujan lebat. Akan tetapi, tanah longsor
juga bisa ditimbulkan oleh aktivitas gunung berapi atau gempa.
Lereng-lereng
yang lemah yang mendapat tekanan dari getaran gempa tentu saja membuat tanah
yang terkena tekanan tadi menjadi longsor. Aktivitas gunung berapi yang
menimbulkan hujan deras, simpanan debu yang lengang dan alirannya pun juga
dapat menimbulkan tanah longsor.
Penambangan
tanah, batu, atau pasir yang tidak terkendali juga bisa menjadi pemicu bencana
ini. Manusia seharusnya tidak menggunduli hutan, menambang tanah atau pasir
atau bebatuan dalam jumlah besar yang akan mengganggu kestabilan tanah dan
memicu terjadinya longsor.
Selain
faktor di atas, faktor lain yang memicu terjadinya tanah longsor adalah erosi
akibat sungai dan gelombang laut menciptakan lereng yang curam. Bahkan petir,
getaran mesin, dan penggunaan bahan peledak juga dapat menimbulkan tanah
longsor.
Gejala
terjadinya tanah longsor:
- Munculnya retakan di
lereng-lereng yang arahnya sejajar dengan tebing.
- Air sumur yang keruh di sekitar
lereng.
- Munculnya air di permukaan
tanah pada lokasi yang baru secara tiba-tiba.
- Rapuhnya tebing dan kerikil
mulai berjatuhan.
Wilayah
yang rawan longsor:
- Berada di daerah yang gundul
dan terjal
- Pernah terjadi tanah longsor
sebelumnya.
- Daerah yang dilalui aliran air
hujan
- Kondisi tanah yang tebal atau
sangat gembur pada lereng-lereng yang terkena hujan lebat dengan
intensitas tinggi
Bagaimana Dampak
dan Penanggulangan Longsor?
Di
daerah yang terjal, kecepatan luncuran tanah longsor dapat mencapai 75 km/jam
sehingga sulit bagi seseorang untuk menyelamatkan diri. Itulah sebabnya ketika
tanah longsor terjadi, banyak rumah dan penduduk, binatang, fasilitas umum yang
tertimbun longsoran. Bencana ini pun banyak memakan korban jiwa.
Itulah
sebabnya penting bagi kita untuk menanggulanginya dengan menghindari penyebab
timbulnya tanah longsor. Caranya dengan tidak menebangi hutan, menanam tumbuhan
berakar kuat seperti lamtoro, bambu, akar wangi, dan tumbuhan lainnya pada
lereng yang gundul, membuat saluran air hujan, memeriksa keadaan tanah secara
rutin dan berkala, membangun tembok penahan di lereng yang terjal, juga
mengukur tingkat kederasan air hujan.
Menghindari
bencana longsor:
- Membangun pemukiman yang jauh dari
area yang rawan longsor (seperti di dekat tebing yang curam dan terjal).
- Berkonsultasi pada orang yang
paham sebelum membangun pemukiman.
- Melakukan deteksi dini pada
area-area yang dicurigai rawan longsor
Tindakan
yang harus dilakukan ketika tertimpa tanah longsor:
- Pindahlah ke daerah yang
tanahnya stabil ketika tanah longsor terjadi
- Bila tidak mampu melarikan
diri, lingkarkan tubuh seperti bola untuk melindungi kepala tertimpa atap.
Tindakan
yang harus dilakukan setelah terjadi longsor:
- Pergi dari daerah longsoran
untuk menghindari terjadinya tanah longsor susulan.
- Bantu arahkan SAR ke lokasi.
- Bantu penduduk yang tertimpa
longsoran, periksa lukanya, dan pindah ke tempat yang aman.
- Waspada pada banjir dan aliran
reruntuhan yang dapat terjadi setelah tanah longsor.
- Laporkan fasilitas umum yang
rusak ke pihak yang berwenang.
- Periksa kerusakan fondasi rumah
akibat longsor.
- Tanamlah tumbuhan di daerah
bekas longsoran untuk mencegah terjadinya erosi yang dapat menyebabkan
banjir bandang.
Beberapa kumpulan gambar tentang tanah longsor :