Halaman

Kamis, 03 April 2014

Tanah Longsor?
Mungkin kita pernah menyaksikan sendiri kejadian tanah lonsor atau longsor dan efeknya pada orang yang tertimpa bencana tersebut. Tanah longsor bisa diartikan sebagai pergerakan tanah atau runtuhnya tanah atau bebatuan dalam jumlah besar yang umumnya terjadi di daerah terjal dan tidak stabil.

Apa Pemicu Terjadinya Tanah Longsor?

Umumnya, timbulnya tanah longsor dipicu oleh hujan lebat. Lereng gunung yang gundul dan rapuhnya bebatuan dan kondisi tanah yang tidak stabil membuat tanah-tanah ini tidak mampu menahan air di saat terjadi hujan lebat. Akan tetapi, tanah longsor juga bisa ditimbulkan oleh aktivitas gunung berapi atau gempa.
Lereng-lereng yang lemah yang mendapat tekanan dari getaran gempa tentu saja membuat tanah yang terkena tekanan tadi menjadi longsor. Aktivitas gunung berapi yang menimbulkan hujan deras, simpanan debu yang lengang dan alirannya pun juga dapat menimbulkan tanah longsor.
Penambangan tanah, batu, atau pasir yang tidak terkendali juga bisa menjadi pemicu bencana ini. Manusia seharusnya tidak menggunduli hutan, menambang tanah atau pasir atau bebatuan dalam jumlah besar yang akan mengganggu kestabilan tanah dan memicu terjadinya longsor.
Selain faktor di atas, faktor lain yang memicu terjadinya tanah longsor adalah erosi akibat sungai dan gelombang laut menciptakan lereng yang curam. Bahkan petir, getaran mesin, dan penggunaan bahan peledak juga dapat menimbulkan tanah longsor.

Gejala terjadinya tanah longsor:
  1. Munculnya retakan di lereng-lereng yang arahnya sejajar dengan tebing.
  2. Air sumur yang keruh di sekitar lereng.
  3. Munculnya air di permukaan tanah pada lokasi yang baru secara tiba-tiba.
  4. Rapuhnya tebing dan kerikil mulai berjatuhan.
Wilayah yang rawan longsor:
  1. Berada di daerah yang gundul dan terjal
  2. Pernah terjadi tanah longsor sebelumnya.
  3. Daerah yang dilalui aliran air hujan
  4. Kondisi tanah yang tebal atau sangat gembur pada lereng-lereng yang terkena hujan lebat dengan intensitas tinggi
Bagaimana Dampak dan Penanggulangan Longsor?

Di daerah yang terjal, kecepatan luncuran tanah longsor dapat mencapai 75 km/jam sehingga sulit bagi seseorang untuk menyelamatkan diri. Itulah sebabnya ketika tanah longsor terjadi, banyak rumah dan penduduk, binatang, fasilitas umum yang tertimbun longsoran. Bencana ini pun banyak memakan korban jiwa.

Itulah sebabnya penting bagi kita untuk menanggulanginya dengan menghindari penyebab timbulnya tanah longsor. Caranya dengan tidak menebangi hutan, menanam tumbuhan berakar kuat seperti lamtoro, bambu, akar wangi, dan tumbuhan lainnya pada lereng yang gundul, membuat saluran air hujan, memeriksa keadaan tanah secara rutin dan berkala, membangun tembok penahan di lereng yang terjal, juga mengukur tingkat kederasan air hujan.
Menghindari bencana longsor:
  1. Membangun pemukiman yang jauh dari area yang rawan longsor (seperti di dekat tebing yang curam dan terjal).
  2. Berkonsultasi pada orang yang paham sebelum membangun pemukiman.
  3. Melakukan deteksi dini pada area-area yang dicurigai rawan longsor
Tindakan yang harus dilakukan ketika tertimpa tanah longsor:
  1. Pindahlah ke daerah yang tanahnya stabil ketika tanah longsor terjadi
  2. Bila tidak mampu melarikan diri, lingkarkan tubuh seperti bola untuk melindungi kepala tertimpa atap.
Tindakan yang harus dilakukan setelah terjadi longsor:
  1. Pergi dari daerah longsoran untuk menghindari terjadinya tanah longsor susulan.
  2. Bantu arahkan SAR ke lokasi.
  3. Bantu penduduk yang tertimpa longsoran, periksa lukanya, dan pindah ke tempat yang aman.
  4. Waspada pada banjir dan aliran reruntuhan yang dapat terjadi setelah tanah longsor.
  5. Laporkan fasilitas umum yang rusak ke pihak yang berwenang.
  6. Periksa kerusakan fondasi rumah akibat longsor.
  7. Tanamlah tumbuhan di daerah bekas longsoran untuk mencegah terjadinya erosi yang dapat menyebabkan banjir bandang.


Beberapa kumpulan gambar tentang tanah longsor :